Menyambung Garis

Kamu berjalan dua langkah di depanku. Tanganmu terayun pelan mengikuti gerak tubuhmu. Dulu, aku bisa dengan bebas menangkap tangan itu, menyimpannya erat dalam genggamanku. Lalu wajahmu akan merah padam memandangku ragu-ragu, malu-malu, takut-takut, sebelum menarik tanganmu kembali. Sebentar saja memang, tapi bisa kurasakan telapak tangan yang putih itu, seperti porselain.

Kamu masih ragu-ragu, malu-malu, takut-takut memandangku. Seperti saat ini, dua langkah di depanku, kamu berbalik. Kedua bola mata berwarna coklat itu mengirimkan sihir. Aku terpaku. Jangan sampai kamu tersenyum, bisa saja aku mati mendadak karenanya. Sudah, sudah, jangan tersenyum. Tapi kamu tersenyum. Bibirmu merah muda tanpa pewarna melengkung di bawah hidungmu yang bangir. Kamu secantik boneka.

Sepoi, angin menghembus kerudungmu yang panjang. Aku terpaku. Continue reading

Kekal dalam Keindahan

Bersyukurlah kalian yang tak perlu menunggu seribu tahun untuk saling menemukan.

Tidak perlu berpindah-pindah hati, tak perlu merasakan sakit yang terlalu.

Tak perlu tahu kejamnya pria dan wanita yang saling menyakiti.

Tak perlu mengerti bagaimana dua hati yang mencintai bisa saling membunuh dengan pasti.

 

Beruntunglah kalian yang bisa kembali bersama setelah semua yang terjadi.

Tawa, tangis, amarah, adalah syarat mutlak yang tak bisa dihindari.

Cinta bukan jaminan, namun kebersamaan selalu terlalu berharga untuk disia-siakan. Continue reading

I Love You

Buku Memori
“Selamat pagi. Kamu siapa?”
“Hai Ditya, aku Dendy. Nih, coba kamu buka diary ini di halaman 4.”

Namanya Ditya. Dia adalah tunanganku dan InsyaAllah calon istriku. Setiap hari aku menemuinya, namun setiap hari pula ia lupa denganku. Dia menderita Anterograde Amnesia. Cara bodohnya, itu adalah penyakit lupa. Namun kalau Dokter bilang, itu adalah suatu bentuk amnesia di mana peristiwa atau kejadian baru yang ada dalam ingatan jangka pendek tidak ditransfer ke ingatan jangka panjang yang permanen. Otak hanya mampu mengingat dalam jangka waktu tertentu, setelah jangka waktu tertentu itu habis, maka otak akan kembali ke ingatan semula. Dan pagi ini adalah pagi ke-39 dia bertanya identitasku.

Continue reading

Kepulangan yang Kutunggu

Akhirnya hari ini datang juga. Suamiku menerima pesan dari wanita yang ia tunggu. Tiga tahun sudah ia gelisah.

***

Hari pernikahan, akhirnya. Melihatnya datang bersama rombongan keluarga besar, aku mengintip dari balik tirai kamar. Tak ada debar berlebih di jantungku. Hanya sedikit cemas, kalau-kalau semua tak berjalan sesuai rencana. Sisanya, kunikmati saja. Continue reading