Kau, Kekasih Hati

Bayanganmu berkelebat di sudut mataku. Perlahan kucari keberadaanmu, dan seketika terpaku. Khayalku mengembara. Jauh.

***

Usia kita 20++. Aku 22, kamu 25. Kita mengikrarkan diri untuk saling menyayangi sejak 3 tahun silam. Takdir Tuhan Mahabaik yang mempertemukan kita.

Hubungan kita baik-baik dan tanpa intrik. Okelah, kita memang sering bertengkar, namun apalah artinya jika berakhir dengan pelukan sehangat mentari yang menyapa fajar. Ah, aku mencintaimu selalu. Tak pernah bisa menyebut namamu tanpa tersenyum.

Kita layaknya manusia gila tersihir asmara. Selama tiga tahun. Hebat, bukan?

Kita menyaksikan hati-hati yang tercabik, pasangan-pasangan yang tamat dan saling menatap jijik. Kita tetap bergandengan, beriringan tanpa keluhan.

Hingga hari itu tiba, di mana bapak-ibuku tak sengaja bertemu dengan ayah-bundamu di tempat belanja favorit kita. Kita sedang menikmati hari dengan keluarga masing-masing, dan entah mengapa hari itu kita tak saling memberitahu tujuan, hingga akhirnya semua berantakan tak karuan. Continue reading

Demi Sebuah Memori

23.00

Aku tak juga bisa tidur. Pertengkaran dengan pacarku 3 jam lalu masih terus terbayang dan tengiang-ngiang. Dia berjanji menikahiku tahun ini, tapi ibunya belum juga bisa menerima masa lalu keluargaku yang kelam. Malah tadi dia membahasnya lagi, yang membuatku naik pitam, dan akhirnya aku memutuskan untuk selesai saja hubungan kami.

Continue reading

Satu minggu sudah hari lahirmu berlalu.

Aku tak juga punya sesuatu untuk kutuliskan sebagai hadiah ulang tahun.

Bukan karena tak ada yang ingin kusampaikan, tapi justru karena terlalu banyak yang ingin aku katakan.

 

Apa kabarmu di sana?

Rindukah engkau berduduk-duduk di sebuah panggung tak terurus di taman budaya?

Rindukah berdesak-desakkan bersama ratusan orang dan sesekali mengumpat karena mereka tak beradab?

Continue reading

Kekal dalam Keindahan

Bersyukurlah kalian yang tak perlu menunggu seribu tahun untuk saling menemukan.

Tidak perlu berpindah-pindah hati, tak perlu merasakan sakit yang terlalu.

Tak perlu tahu kejamnya pria dan wanita yang saling menyakiti.

Tak perlu mengerti bagaimana dua hati yang mencintai bisa saling membunuh dengan pasti.

 

Beruntunglah kalian yang bisa kembali bersama setelah semua yang terjadi.

Tawa, tangis, amarah, adalah syarat mutlak yang tak bisa dihindari.

Cinta bukan jaminan, namun kebersamaan selalu terlalu berharga untuk disia-siakan. Continue reading

Perempuan yang Tak Diketahui Tanggal Lahirnya

Bulan kedua sekian, sekian tahun yang lalu.
Bayi mungil perempuan lahir menghela nafas dunia.
Cantik, terlihat sudah bakatnya sejak tangis pertama.
Rengekannya merdu, alisnya tebal berkerut manja.

Bertahun kemudian, perempuan ini tumbuh bukan tanpa cela.
Namun harus diakui, kesempurnaan hanya segaris batasnya. Continue reading