God is a Director

| Kenapa Allah ciptain kita beda-beda, kalau Ia hanya ingin disembah dengan satu cara  — cin(T)a

Betwen Line
”Heyy…”
”Ha-a-a-ai!” Suara Frisa di ujung sana terbata-bata.
”…”
”….”
“Frisa? Kok diem?”
”Iya, Eldo. Frisa’s speaking . Postcard-mu barusan sampai, sudah saya buka,” jantung gue berdebar kencang tiba-tiba.
Your request, It’s really surprising me.”
”No need to rush, Frisa. ” gue mencoba menenangkannya, takut dia gegabah berkeputusan.
 “Saya ga bisa, Do. Maaf.” Percuma, dia default gegabah. Menurut gue.

Continue reading